Program Peventif Penyakit Leptospirosis dengan Survey Reservoar Leptospirosis
Program Peventif Penyakit Leptospirosis dengan Survey Reservoar Leptospirosis
Leptospirosis merupakan salah satu penyakit zoonosa yang menjadi masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang berbentuk spiral dari genus Leptospira yang pathogen, menyerang hewan dan manusia. Leptospirosis termasuk penyakit menular tertentu yang dapat menimbulkan wabah berdasarkan Permenkes RI No.1501/Menkes/PerX/2010.
Beberapa wilayah di Indonesia merupakan daerah endemis untuk Leptopsirosis dan sampai saat ini Leptospirosis masih menjadi ancaman bagi kesehatan masyarakat dengan terjadinya Kejadian Luar Biasa (KLB) di beberapa wilayah di Indonesia karena berkaitan dengan keberadaan faktor risiko yaitu tingginya populasi tikus (rodent) sebagai reservoar
Leptospirosis, buruknya sanitasi lingkungan serta semakin meluasnya daerah banjir di Indonesia.
Di wilayah Puskesmas Gombong I, kasus Leptospirosis terakhir terdapat pada tahun 2023 dengan total 2 kasus positif dari desa Kedungpuji dan Banjarsari. Sedangkan tahun 2023 sampai sekarang angka kasus Leptospirosis Nihil. Namun potensi penularan Leptospiosis masih besar karena wilayah kerja Puskesmas Gombong I adalah persawah dan kebun, Dimana hewan penular Leptospirosis seperti tikus masih banyak. Keberadaan tikus menjadi tolak ukur potensi peularan leptospirosis karena penularan Leptospirosis bisa menular lewat air kending tikus.
Untuk mengetahui besarnya potensi penularan leptospirosis tim Kluster 4 Puskesmas Gombong I yang membidangi pencegahan dan pengendalian penyakit menular melakukan survey reservoa Leptospirosis di 5 Desa Binaan yaitu Banjarsari, Patemon, Wero, Kedungpuji, dan Panjangsari. Pada akhir Mei sampai Juni 2025 Puskesmas Gombong I Melakukan survey bersama Kader Kesehatan setiap desa dengan memasang 100 Perangkap tikus yang tersebar di rumah warga.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar potensi penularan Leptospirosis di wilayah kerja Puskesmas Gombong dan juga melakukan penangkapan untuk mengurangi populasi tikus. Harapan dari kegiatan ini adalah tidak adanya penularan Leptospirosis seingga Masyarakat di wilayah Puskesmas Gombong I bisa nyaman dalam beraktifitas terutama Petani dan peternak yang menjadi populasi rentan.